Fungsi Manajemen : Planning
Setiap
perusahaan pasti memiliki tujuan, target, dan visi yang ingin dicapai. Maka
dari itu, setiap perusahaan pasti membuat dan meyusun progam-progam untuk
mencapai tujuan tersebut di awal. Dalam proses perencanaan ada beberapa yang
harus diperhatikan, karena pada masa ini instansi atau perusahaan harus
menghadapai turbelensi dan ketidakpatian. Lalu sebagai manajer, harus bisa
membuat suatu perencanaan yang dapat mengantisipasi lingkungan yang selalu
berubah, baik dari sisi ekonomi, sosial, dan politik.
Penentuan tujuan dan rencana sangat diperlukan dilakukan oleh sebuah instansi atau perusahaan dalam menjalankan usahanya. Ada beberapa alasan mengapa tujuan dan rencana sangat penting, yaitu :
1. Rationale for
Decision, perencanaan itu sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Saat
memasuki fungsi kedua dari manajemen yaitu organizing, manajer akan selalu
berhadapan dengan pengambilan keputusan.
Contohnya pada saat manajer memutuskan untuk melakukan pembagian kerja dan
sumber daya apa saja yang dibutuhkan untuk mendukung pekerjaan karyawan.
2. Guides to Action, di mana tujuan berfungsi untuk sebagai pedoman dalam bertindak dan melakukan suatu pekerjaan.
3. Standard of Performance, tujuan juga berfungsi untuk menyusun standar kinerja pegawai dan perusahaan.
Apa itu Goals and Plans?
Goals adalah
keadaan di masa depan yang ingin diwujudkan oleh suatu instansi atau perusahaan.
Sedangkan plan adalah sebuah blue print yang menentukan alokasi sumber daya,
jadwal, dan tindakan lain yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan.
Levels of Goals
Manfaat Goals dan Plans bagi organisasi :
1. Legitimacy, yaitu
goals dan plans menjadi simbol dan alasan dari sebuah organisasi
2. Source of
motivation and commitment, yaitu goals dan plans berguna untuk memotivasi
karyawan serta mengurangi ketidakpastian
3. Guides to
action, yaitu goals dan plans berguna untuk memberikan arah, memusatkan
perhatian pada hal-hal tertentu dan sebagai upaya untuk menuju hasil yang
penting.
4. Rationale for decisions, yaitu goals dan plans berfungsi untuk memastikan bahwa kebijakan internal, peran, struktur, kinerja, produk, dan pengeluaran akan dibuat sesuai dengan hasil yang diinginkan.
5. Standard of performace, yaitu goals dan plans berfungsi sebagai kriteria kinerja dan memberikan standar penilaian.
Organization Mission
Misi adalah sekumpulan rencana atau cara yang ditentukan sejak awal untuk mewujudkan visi, tujuan ataupun tarhet
yang sudah ditetapkan. Misi mejadi alasan sebuah organisasi untuk eksis.
Misi menyatakan secara luas ruang lingkup bisnis dasar dan operasi dan hal yang membedakannya dengan organisasi lain yang serupa. Misi suatu organisasi juga memuat pasar dan pelanggan. Selain itu, beberapa misi di sebuah organisasi juga menggambarkan nilai-nilai perusahaan, kualitas produk, sikap karyawan dan hal lainnya.
1. Strategic Goals and Plans
Strategic Goals adalah di mana organisasi ingin berada di masa depan, ingin menjadi apa sebuah organisasi di masa depan. Strategic Goals biasanya akan mencakup organisasi secara keseluruhan.
Strategic Goals harus tertuang ke dalam strategic plans. Strategic Plans berisi mengenai tibdakan atau langkah-langkah yang digunakan untuk mencapai strategic goals. Strategic Plans dapat diasumsikan sebagai blue print (cetak biru) yang mendefinisikan aktivitas organisasi dan alokasi sumber daya yang biasanya dalam jangka panjang, lima atau sepuluh tahun.
2. Tactical Goals and Plans
Tactical Goals bertujuan untuk menentukan hasil yang harus dihasilkan dari divisi utama dan setiap departemen harus bisa mencapai tujuan tersebut. Tactical Goals ini biasanya berlaku untuk middle management.
Tactical Plans adalah rencana yang dirancang untuk membantu melaksanakan rencana strategis. Tactical Plans di setiap divisi akan berbeda, dan memiliki jangka waktu yang lebih pendek daripada strategic plans. Tetapi, biarpun setiap divisi memiliki Tactical Plans yang berbeda-beda, rencana mereka diarahkan pada satu strategic plan yang sama.
3. Operational Goals and Plans
Operational Goals memiliki waktu yang lebih singkat, biasanya dalam waktu tahunan. Operational Goals diharapkan memberikan hasil yang lebih spesifik dan dan terukur. Dalam operational goals, first line management dan para pegawai memiliki tanggung jawab atasnya.
Operational Plans merupakan alat untuk operasi harian dan mingguan. Tingkat organisasi yang lebih rendah menentukan langkah-langkah serta Tindakan untuk mencapai tujuan sebuah organisasi.
Characteristics of Effective
Goal Setting
- Specific and measurable
- Challenging but realistic
- Defined time period
- Linked to reward
Model of the MBO Process
Management by objective atau MBO adalah metode perusahaan yang diyakini
mampu meningkatkan motivasi karyawan dalam hal bekerja sehingga setiap perilaku
karyawan akan bisa selaras dengan tujuan perusahaan. Strategi ini lebih
berorientasi pada sesuatu yang mampu dihasilkan oleh tim, karyawan, dan
perusahaan.
Langkah-langkah MBO Process :
1) Set Goals, tujuan yang harus ditetapkan oleh setiap organisasi adalah
corporate strategic goals, department goals, dan individual goals
2) Develop Action Plans
3) Review Progress, di step ini dilakukannya review atas progress yang sudah dilakukan dan mengambil tindakan atas koreksi yang diperlukan.
4) Appraise Overall Performance
MBO Benefits :
1) Upaya manajer dan karyawan difokuskan pada aktivitas yang akan mengarah
pada pencapain tujuan
2) Kinerja dapat ditingkatkan di setiap level perusahaan
3) Karyawan termotivasi
4) Tujuan individu dan departemen selaras dengan tujuan perusahaan
MBO Problems :
1) Adanya perubahan konstan mencegah MBO bertahan
2) Lingkungan hubungan antara karyawan dan atasan yang buruk dapat
mempengaruhi efektivitas MBO
3) Tujuan strategis dapat digantikan dengan tujuan operasional
4) Organisasi meekanistik dan nilai-nilai yang membuat putus asa dapat
membahayakan proses MBO
5) Terlalu banyak dokumen menghabiskan energi MBO
Single Use Plans
Single Use Plans digunakan untuk mencapai sebuah tujuan organisasi yang
penting yang mana tujuan tersebut tidak mungkin dicapai kembali atau terulang
dalam bentuk yang sama di masa yang akan datang. Rencana ini mirip dengan
proyek tetapi dalam ruang lingkup yang lebi kecil dan kompleksitas.
Standing Plans
Standing Plans merupakan pendekatan-pendekatan
standar untuk penangan situasi-situasi yang dapat diperkirakan dan terjadi
berulang-ulang berupa sebuah kebijakan umum yang memberikan
arahan bagi orang-orang yang berada di dalam organisasi. Wujud umum rencana tetap adalah kebijakan, prosedur, dan aturan
yang menggambarkan bagaimana tindakan tertentu harus dilakukan dan berupa
serangkain langkah yang tepat untuk digunakan dalam mencapai pekerjaan
tertentu.
Contigency
Plans
Contigency Plans adalah suatu tindakan alternatif yang dipersiapkan ketika tindakan utama yang direncanakan untuk melakukan sesuatu gagal atau terhambat oleh berbagai faktor yang tidak terkendali. Faktor-faktor tersebut adalah :
- Keterpurukan ekonomi
- Menurunnya pasar
- Kenaikan biaya persediaan
- Perkembangan teknologi
- Kecelakaan keselamatan
Crisis Management Planning
Crisis Management Planning adalah sebuah perencanaan yang ditujukan
untuk mengmengendalikan suatu bencana atau kejadian yang mempunyai dampak
bisnis (baik finansial maupun hukum) yang sangat berbahaya, sehingga perusahaan
dnyatakan dalam keadaaan krisis. Suatu krisis dapat dicegah dengan membangun
hubungan saling percaya dengan pemangku kepentingan dan saling terbuka satu
sama lain serta selalu menjaga komunikasi.
Planning for High
Performance
1. Centralized Planning
Centralized Planning adalah perencanaan pada perekonomian terkait keputusan tentang apa yang akan diproduksi, bagaimana cara memproduksi dan untuk siapa diproduksi ditentukan oleh pemerintah dalam birokrasi yang dikelola secara terpusat. Pada Centralized Planning sekelompok spesialis perencanaan mengembangkan rencana untuk organisasi secara keseluruhan lau setiap divisi utama dan departemen biasanya langsung melapor ke presiden atau CEO
2. Decentralized Planning
Decentralized Planning adalah tipe sistem ekonomi yang didasarkan atas perencanaan ekonomi yang terdesentralisasi, yang di dalamnnya pembuatan keputusan didistribusikan di antara berbagai agen ekonomi atau dilokalisasi di dalam unit-unit produksi. Pada decentralized planning ahli perencanaan mengembangkan tujuan dan rencana mereka sendiri dan para karyawan ikut terlibat dalam menetapkan tujuan dan cara bagaimana untuk mencapainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar