Fungsi Manajemen : Leadership
Mungkin tidak ada topik yang lebih penting untuk kesuksesan bisnis saat ini selain kepemimpinan. Saat berbicara bagaimana mengelola manusia, itu jauh berbeda denganh bagaimana mengelola material ataupun barang. Setiap orang memiliki latar belakang, sikap dan prilaku yang berbeda satu sama lain. Maka dari itu, perlu adanya suatu proses di mana seseorang harus mampu memengaruhi orang-orang untuk dapat bekerja untuk mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu, kepemimipinan terjadi di antara orang-orang dan melibatkan penggunaan pengaruh untuk diarahkan mencapai tujuan.
Pengertian
Leadership adalah kemampuan seseorang untuk memengaruhi orang-orang untuk mencapai tujuan organisasi. Dikatakan bahwa dalam manajemen ada sumber daya yang harus dikelola dengan baik agar program kerja dapat berjalan dengan lancar. Seseorang dapat disebut sebagai pemimpin jika memiliki sekelompok orang yang menjadi bawahan atau pengikutnya. Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah dan tanggap dalam merespon segala keadaan yang terjadi di lingkungan yang serba dinamis ini. Selain itu, seorang pemimpin dapat menggunakan kekuasaannya untuk memengaruhi dan menggerakkan oeang-orang yang dipimpinnya.
Leadership vs Management
Manajemen lebih mempromosikan stabilitas, ketertiban, dan pemecahan masalah dalam struktur dan sistem organisasi yang ada. Sedangkan kepemimpinan lebih mempromosikan visi, kreativitas, dan perubahan. Selain itu, manajemen lebih fokus pada bagaimana menjaga di mana orang-orang berada, sedangkan seorang pemimpin akan membawa bawahannya ke tempat baru.
Leadership | Manager |
Lebih pada perasaan / jiwa | Condong pada pikiran dan akal |
Visioner | Rasional |
Penuh semangat | Konsultasi |
Kreatif | Persisten |
Fleksibel | Fokus pada penyelesaian masalah |
Menginspirasi | Analitis |
Inovatif | Berfikir keras |
Berani | Tersusun |
Imajinatif | Otoritas |
Eksperimental | Stabilisasi |
Memulai perubahan | Resmi |
Kekuatan pribadi | Kekuatan posisi |
Sifat Kepemimpinan
Seorang pemimpin memang menonjol dari karakteristik dan sifat-sifatnya. Biasanya, seorang peminpin dia adalah orang yang unggul dibanding dengan orang sekitarnya, baik itu kecerdasan, kepribadiannya, fisiknya, kemampuaannya, soft skillnya atau hal lainnya.
Great man approach – adalah suatu penelitian awal berfokus pada para pemimpin yang telah mencapai tingkat kehebatan. Teori ini muncul karena banyaknya sistem pemerintahan mode kerajaan pada zaman dahulu.
Personal Charateristics of Leader
1) Karakteristik Fisik
- Energi
- Stamina fisik
2) Kepribadian
- Percaya diri
- Kejujuran & integritas
- Kerjasama
- Antusiasme Keinginan untuk memimpin
- Kemerdekaan
3) Karakteristik Sosial
- Sosiabilitas
- Keterampilan interpersonal
- Kemampuan untuk meminta kerjasama
- Kemampuan bekerja sama
- Kebijaksanaan
- Diplomasi
4) Latar belakang sosial
- Mobilitas
- Pendidikan
5) Karakteristik terkait pekerjaan
- Prestasi mendorong
- Berkendara untuk unggul
- Kesadaran dalam mengejar tujuan
- Kegigihan melawan rintangan
- Keuletan
6) Kecerdasan dan Kemampuan
- Penilaian
- Ketegasan
- Pengetahuan
- Kecerdasan
- Kognitif
- Kemampuan
Pendekatan Prilaku (Behavioral Approach)
A. Ohio State Studies
1) Perilaku berorientasi orang, dilihat dari :
- Memperhatikan bawahan
- Membangun rasa saling percaya
- Menyediakan komunikasi terbuka
- Mengembangkan kerja tim
2) Perilaku berorientasi tugas, dilihat dari :
- Megarian aktivitas kerja bawahan menuju pencapaian tujuan
- Biasanya memberikan instruksi, menghabiskan waktu untuk merencanakan, dan menekankan tenggat waktu
- Memberikan jadwal eksplisit aktivitas kerja
B. Michigan Studies
Pada waktu yang hampir bersamaan dengan Ohio State Studies, University of Michigan membandingkan perilaku supervisor yang efektif dan tidak efektif. Dari penelitian itu ditemukan hasil bahwa ada pemimpin yang berpusat pada karyawan dan pemimpin yang berpusat pada pekerjaan.
The Leadership Grid
Two-dimensional leadearship theory mengukur perhatian pemimpin terhadap orang dan produksi. Teori ini merupakan kelanjutan dari penelitian Ohio State dan Michigan.
A. Concern for Production
- Improvershed Management (1.1), yaitu pengerahan usaha minimal untuk menyelesaikan pekerjaan yang diperlukan adalah tepat untuk dipertahankan keanggotaan organisasi.
- Authority Compliance (9.1), yaitu efisiensi dalam operasi hasil dari pengaturan kondisi kerja sedemikian rupa sehingga unsur-unsur manusia mengganggu ke tingkat minimum
B. Concern for Production = Concern for People
- Middle of the Road Management (5.5), yaitu kinerja organisasi yang memadai dimungkinkan melalui keseimbangan kebutuhan untuk keluar dari pekerjaan dengan mempertahankan moral orang-orang pada tingkat yang memuaskan.
C. Concern for People
- Country Club Management (1.9), yaitu perhatian yang cermat terhadap kebutuhan orang-orang untuk hubungan yang memuaskan mengarah pada suasana organisasi dan tempo kerja yang nyaman dan bersahabat.
- Team Management (9.9), prestasi kerja adalah dari orang-orang yang berkomitmen saling ketergantungan melalui "kepentingan bersama" di tujuan organisasi mengarah ke hubungan kepercayaan dan rasa hormat
Contingency Approach
Pendekatan kontijensi adalah hubungan antara gaya kepemimpinan dengan situasi.
A. Fiedler’s Contingency Theory
Pemimpin perlu tahu apakah mereka memiliki gaya berorientasi hubungan atau tugas. Seorang pemimpin juga perlu mendiagnosis situasi dan menentukan kesukaan dari tiga bidang berikut
B. Hersey and Blanchard Situational Theory
Teori ini menghubungkan gaya perilaku pemimpin dengan kesiapan tugas bawahan.
Karakteristik Pengikut | Gaya Kepemimpinan yang Tepat |
Tingkat Kesiapan Rendah | Pemberitahuan |
Tingkat Kesiapan Sedang | Penjualan |
Tingkat Kesiapan Tinggi | Berpartisipasi |
Tingkat Kesiapan Sangat Tinggi | Mendelegasikan |
C. Evans and House Path Goal Theory
a) Supportive Leadership
- Perilaku pemimpin yang menunjukkan kepedulian terhadap bawahan
- Terbuka, ramah, dan mudah didekati
- Menciptakan iklim tim
- Memperlakukan bawahan secara setara
b) Directive Leadership
- Memberi tahu bawahan apa yang seharusnya mereka lakukan
- Perencanaan, membuat jadwal, menetapkan tujuan kinerja, dan standar perilaku
- Menetapkan tujuan yang jelas dan menantang bagi bawahan
- Perilaku menekankan kinerja berkualitas tinggi
Substitutes for Leadership
Substitute merupakan variabel situasional yang membuat gaya kepemimpinan tidak perlu atau berlebihan. Neutralizer ialah variabel situasional yang melawan gaya kepemimpinan dan mencegah pemimpin dari menampilkan perilaku tertentu.
Leading Change
1) Transactional Leaders
- Memperjelas peran dan persyaratan tugas bawahan
- Memulai struktur
- Berikan imbalan yang sesuai
- Menunjukkan pertimbangan untuk bawahan memenuhi kebutuhan sosial bawahan
2) Charismatic Leaders
- Kemampuan untuk menginspirasi
- Memotivasi orang untuk melakukan lebih dari yang mereka lakukan biasanya dilakukan
- Cenderung kurang dapat diprediksi daripada transaksional pemimpin
- Ciptakan suasana perubahan
- Mungkin terobsesi oleh ide-ide visioner
3) Transformational Leader
Mirip dengan pemimpin karismatik hanya saja dibedakan oleh kemampuan khusus mereka untuk membawa inovasi dan perubahan dengan :
- Mengenali kebutuhan dan kekhawatiran pengikut
- Membantu mereka melihat masalah lama dengan cara baru
- Mendorong mereka untuk mempertanyakan status quo
Sumber Kekuatan
1) Legitimate Power, yaitu kekuasaan yang berasal dari posisi Manajemen formal.
2) Reward Power, berasal dari otoritas untuk menganugerahkan imbalan pada orang lain.
3) Coercive Power, yaitu kewenangan untuk menghukum atau merekomendasikan hukuman.
4) Expert Power, yaitu pengetahuan atau keterampilan khusus pemimpin mengenai tugas-tugas yang dilakukan oleh pengikut.
5) Referant Power, yaitu karakteristik kepribadian yang memerintahkan identifikasi, rasa hormat, dan kekaguman bawahan sehingga mereka ingin meniru pemimpin
Leadership in Turbulent Times
Turbulensi dan ketidakpastian lingkungan di mana sebagian besar organisasi beroperasi merupakan pengaruh yang signifikan terhadap gaya kepemimpinan. Karakteristik utama pemimpin pasca-kepahlawanan adalah kerendahan hati.
Konsep dan praktik kepemimpinan terus berkembang dan berubah, diantaranya ialah :
- Pendekatan pasca-pahlawan
- Kepemimpinan yang melayani
- Kepemimpinan tingkat 5
- Kepemimpinan interaktif
- Kepemimpinan elektronik
- Kepemimpinan moral
Tidak ada komentar:
Posting Komentar