Jumat, 14 Oktober 2022

The Evolution of Management Thinking

The Evolution of Management Thinking

Manajemen sudah dilakukan oleh manusia sejak zaman dahulu. Tetapi, praktik manajemen di zaman dahulu tidak berdasarkan kajian-kajian atau penelitian ilmiah. Tetapi, seiring perkembangan zaman, para ahli menganggap bahwa manajemen  dapat dikaji secara ilmiah. Sehingga pada saat ini banyak penelitian mengenai manajemen dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

New Approach to Management

Lingkungan terus mengalami perubahan, sehingga orang-orang yang berkecimpung di dalamnya harus dapat menyesuaikan diri dengan pendekatan-pendekatan yang baru. Maka dari itu, ilmu ekonomi sendiri selalu berkembang dan bersifat dinamis. Keberhasilan seorang manajer dalam mengahadapi lingkungan yang berubah-ubah adalah mereka yang mau belajar bagaimaana caranya menjadi seorang leader, dan dapat memulai perubahan itu sendiri, dan berpatisipasi dalam pembuatan organisasi dengan lebih sedikit manajer dan dengan hierarki yang lebih sedikit sehingga dapat lebih cepat dan mudah beradaptasi.

Management and Organizational

            Filosofi manajemen dan bentuk organisasi berubah dari waktu ke waktu untuk memenuhi kebutuhan. Ini didukung oleh adanya perubahan selera konsumen dalam mengonsumsi barang atau jasa. Perubahan selera konsumen akan mengubah permintaan terhadap barang atau jasa sehingga perusahaan atau organisasi juga harus mengikuti perubahan tersebut dan memproduksi barang atau jasa yang sesuai dengan permintaan masyarakat saat ini.

Tetapi, masih ada beberapa ide dan praktik dari masa lalu yang masih relevan dan dapat diterapkan pada manajemen saat ini. Contohnya dapat diambil dari 4 fungsi manajemen yang masih diterapkan sampai saat ini. 4 fungsi manajemen sudah menjadi ciri dari manajemen itu sendiri. Karena pada dasarnya, hal yang dilakukan manajemen itu adalah planning, organizing, leading, dan controlling.

Management Perspectives

A.    Historical Perspective

Sejarah dari manajemen memberikan pemahaman konteks dan lingkungan manajemen pada zaman dahulu. Selain itu, dapat memberikan pemahaman tentang dampak sosial dan mencapai pemikiran strategis dan meningkatkan keterampilan konseptual.


Forces Influencing Organizations and Management

  1. Social Forces, berupa nilai, kebutuhan, dan standar prilaku
  2. Political Forces, berupa pengaruh dari institusi politik dan hukum padaa orang ataupun organisasi
  3. Economic Forces, merupakan kekuatan yang memengaruhi ketersediaan, produksi dan distribusi sumber daya masyarakat di antara pengguna yang bersaing. Selain itu, terjadinya perubahan kurs mata uang rupiah dan naiknya pajak seperti ppn dapat memberikan tekanan terhadap perusahaan dan manajemen itu sendiri.

 

B.    Classical Perspective ( 3000 B.C. )

    1.     Scientific Management


    Pada masa ini di kembangkan metode standar untuk melakukan setiap pekerjaan di mana para pekerja dipilih sesuai dengan kemampuannya. Selain itu, para pekerja didukung dengan training. Para pekerja juga diberikan planning work dan meminilasir interupsi. Selain itu, pada masa ini munculnya konsep upah yang merupakan unsur penting dalam meningkatkan output.

    4 Prinsip Manajemen Frederick Winslow Taylor (The Father of Scientific Management) :
a)     Kembangkan ilmu untuk setiap elemen pekerjaan individu untuk menggantikan metode yang lama ke aturan praktis
b)    Memilih secara ilmiah dan kemudian melatih, mengajari, dan mengembangkan pekerja
c)     Bekerja sama dengna sungguh-sungguh dengan pekerja untuk memastikan semua pekerjaan dilakukan sesuai dengan ilmu yang telah dikembangkan 
d)    Membagi pekerjaan dan tanggung jawab secara merata antara manajemen dan pekerja

    Masa ini menunjukkan pentingnya kompensansi untuk kinerja pekerja, dan pentingnya manajemen sumber daya manusia yang nantinya akan melakukan perekrutan, pembagian tugas, pelatihan karyawan, dan pengembangan karir karyawan. Tetapi sayangnya masa ini tidak mengahrgai konteks sosial pekerjaan dan kebutuhan yang lebih tinggi dari pekerja. Contohnya adalah membutuhkan sosialisasi, bekerja dalam tim karena pada dasarnya manusia bukanlah makhluk individual. Selain itu, masa ini tidak menghargai perbedaan padahal para pekerja memiliki kapasitas dan kompetensi yang berbeda dan cenderung menganggap para pekerja kurang informasi dan mengabaikan ide-ide mereka.
     
    2.     Bereaucracy Organizations

    Max Weber mengembangkan teori struktur dan hubungan ototitas berdasarkan pada biroaksi suatu bentuk organisasi yang dicirikan oleh pembagian kerja, hierarki, aturan, regulasi terperinci dan hubungan interpersonal.

    Karakteristik Bereaucracy Organizations :
a)     Pembagian kerja dengan wewenang dan tanggung jawab yang jelas
b)    Posisi-posisi yang diorganisir dalam sebuah otoritas kekuasaan
c)     Manajer tunduk pada aturan dan prosedur
d)    Memisahkan dari kepemilikan organisasi
e)     Tindakan dan keputusan administrative dicatat secara tertulis
f)     Personil dipilih dan dipromosikan berdasarkan kualifikasi teknis

    3.    Administrative Principles

    Administrative Principles lebih berfokus pada organisasi daripada individu. Selain itu Administrative Principles juga berfokus pada fungsi manajemen yaitu, planning, organizing, leading, dan controlling.

Henri Fayol’s 14 Principles of Management :
·       Division of Labor
·       Authority
·       Discipline
·       Unity of Command
·       Unity of Direction
·       Subordination of Individual Interest
·       Remuneration
·       Centralization
·       Scalar Chain
·       Order
·       Equity
·       Stability and Tenure of Staff
·       Initiative
·       Espirit de Corps
 
Tokoh lain, Mary Parker Follett berpendapat bahwa tujuan seper-ordinate bersama penting untuk mengurangi konflik dalam organisasi. Pendapat dari Mary popular di kalangan pebisnis pada zamannya tetapi diabaikan oleh para sarjana manajemen. Tetapi, pendapat dari Mary muncul kembali saat ini dan dapat diterapkan dalam menghadapi perubahan yang cepat di lingkungan global.


C.    Humanistic Perspective

  • Human Relations Movement, menekankan pada pemenuhan kebutuhan dasar karyawan sebagai kunci peningkatan produktivitas pekerja.
  • Hawthorne Studies, merupakan eksperimen produktivitas dan mengasilkan bahwa uang bukan penyebab terjadinya peningkatan output dan secara tak terduga produktivitas meningkat di bawah kondisi kerja yang merugikan
  • Human Resource Perspective, menyarankan pekerjaan harus dirancang untuk memenuhi kebutuhan tingkat yang lebih tinggi dengan memungkinkan pekerja untuk menggunakan potensi penuh mereka
  • Behavioral Approach, menerapkan ilmu sosial dalam konteks organisasi untuk memahami perilaku dan interaksi karyawan dalam lingkungan organisasi. 


Theory X & Y : Douglas McGregor (1906 – 1964)

  1. Theory X Assumptions
    • Tidak menyukai pekerjaan dan akan menghindarinya
    • Harus dipaksa, dikendalikan, diarahkan, atau diancam dengan hukuman
    •  Lebih suka arahan, menghindari tanggung jawab, sedikit ambisi, menginginkan keamanan
  2. Theory Y Assumptions
    • Jangan tidak menyukai pekerjaan
    • Mengarahkan diri dan pengendalian diri
    • Mencari tanggung jawab
    • Imajinasi, kreativitas tersebar luas
    • Potensi intelektual hanya dimanfaatkan sebagian

Abraham Maslow’s Hierarchy of Needs



D.    Management Science Perspective

Management Science Perspective muncul setelah perang dunia kedua. Management Science menggabungkan matematika terapan, statistik, dan teknik kuantitatif lainnya untuk menangani masalah manajerial.

  • Operations Research, dengan pemodelan matematika
  • Operations Management, mengkhususkan diri dalam produksi fisik barang atau jasa
  • Information Technology, tercermin dalam sistem informasi manajemen

 

Recent Historical Trends

A.    System Theory

 



B.    Contingency View

Contingency View mengatakan bahwa organisasi yang berbeda akan menghadapai situasi yang berbeda dan memerlukan cara pengelolaan yang berbeda.


Popular Contingency Variabel :

  • Organizational Size
  • Routines of Task Technology
  • Enviromental Uncertainly
  • Individual Differences

C.    Total Quality Management ( TQM )

TQM adalah filosofi manajemen yang ditujukan untuk perbaikan terus-menerus dan menanggapi kebutuhan dan harapan konsumen


Prinsip Total Quality Management ( TQM ) :

  • Intense focus on the costomer
  • Concern for continual improvement
  • Process focused
  • Improvement in the quality of everything
  • Accurate measurement
  • Empowerment of employees


 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar